9 Tips dan Cara Memilih Laptop Bekas Yang Berkualitas

9 tips memilih laptop second

Pada masa pandemi ini laptop bekas menjadi primadona. Tapi bagaimana cara memilih laptop bekas yang berkualitas? Laptop bekas memiliki harga yang harga yang lebih murah dari laptop baru. Tapi jangan hanya tergoda dengan murahnya. Kamu harus berhati-hati memilih laptop bekas yang berkualitas. Agar uangmu tidak percuma.

Memilih laptop bekas itu gampang-gampang susah, apalagi mencari laptop sesuai kebutuhan. Yang pasti kebutuhan itu tidak bisa diukur dengan pasti. Bisa jadi kebutuhannya terlihat sepele, misalnya untuk ngeblog saja. Tapi setelah dihitung-hitung ternyata butuh spek gede juga. 

Berikut ini tips memilih dan membeli laptop bekas menurut versiku:

1. Tentukan Kebutuhan

Hal pertama sebelum membeli adalah menentukan kebutuhan. Kira-kira laptopnya mau dipakai untuk apa sih. Kalau aku yang ditanya. Yang pasti buat ngeblog dan koding. eits, koding agak ditepiskan. Soalnya kalau kodingnya urusan kantor ya dikerjain dikantor. Tapi kadang aku butuh laptop kalau ada error atau masalah di luar jam kerja. 

Masalah koding kita kesampingkan dulu. Mari kita berhitung spesifikasi laptop untuk ngeblog. Sebagai blogger lifestyle yang bergenre non fiksi, berarti aku butuh laptop yang bermemory besar, mengapa demikian. Karena ketika menulis aku akan mencari artikel-artikel pendukung dan sumber di internet. Bisa jadi aku membuka 10 lebih tabs di browser.

Banyak orang tidak menyadari, ketika mereka membuka tab baru di browser sebenarnya sama dengan membuka browser baru. Kalau satu browser menghabiskan 50 - 100 NB, berapa MB yang kita butuhkan untuk membuka 10 jendela/tab?

Hal yang sama juga berlaku kalau menggunakan text editor kesayanganku yaitu Visual Code. Visual Code menggunakan teknologi javascript yang disulap menjadi aplikasi desktop. Aplikasi berbasis web biasanya ukurannya besar. Visual Code juga bakal membengkak kalau aku menggunakan banyak ekstensi. Belum lagi kalau aku membuka banyak halaman. kelihatannya sih yang dibuka cuma satu. Tapi coba buka Task Manager, kalian akan terkaget-kaget.

Selain itu ada permintaan khusus dari istriku, dia mengeluh karena laptopnya (doi pakai laptop dengan prosesor Intel seri N) yang kurang kuat buat edit-edit video. 

Berdasarkan kebutuhanku, aku membutuhkan Laptop dengan RAM minimal 8 GB, kemudian prosesor miniman Intel Core i5. Mengapa Intel Core i5, supaya lebih kuat multi tasking, lebih cepat larinya dan bisa dipakai edit video dengan lancar sesuai pesenan bini ane. Selain itu aku juga membutuhkan mesin virtual yang tentu saja disupport oleh generasi Intel Core i.

Laptop dengan prosesor AMD juga bagus, apalagi harga Laptop dengan prosesor AMD harganya lebih murah. Saranku untuk Laptop berprosesor AMD, carilah laptop dengan prosesor Ryzen 5 (sebanding dengan Intel Core i5).

2. Tahun Pembuatan Tidak Terlalu Lama

Komponen elektronik memiliki keterbatasan dengan usia pemakaian. Berbeda dengan rumah atau emas yang semakin lama semakin mahal. Komponen elektronik semakin lama  performanya semakin menurun. Karena itu kalau mau investasi mending investasi emas, jangan investasi laptop. 

Laptop baru dengan laptop bekas yang masih sezaman biasanya terpaut 200 - 500 ribu, tapi untuk yang tidak sezaman bisa terpaut antara 1 juta - tak terhingga tergantung usia dan seri laptop tersebut. 

Biasanya vendor mengeluarkan beberapa seri, entry level, medium dan hight. Perbedaannya tentu saja ada di komponennya. Semakin mahal, kualitasnya semakin bagus. Tentu saja kondisi barang juga tetap bagus. Kecuali performa. Karena kecepatan maksimal prosesor sesuai dengan generasi prosesornya.

Tetapi dengan memilih laptop yang dikeluarkan tidak terlalu lama maka banyak hal yang bisa kita dapatkan. Misalnya kondisi luar laptop yang masih bagus, kecepatan prosesor masih memadai untuk penggunaan saat ini. Keyboard masih empuk, layar masih enak dipandang dan lain sebagainya. 

Ingat! Semakin lama usia laptop yang mau kita beli, maka semakin banyak hal yang harus kita periksa.

3. Cek Kondisi Cassing

Cassing adalah bagian laptop yang paling terlihat. Cassing bisa menentukan seberapa baik laptop. Laptop mahal, biasanya cassingnya menggunakan material yang terlihat mahal. Misanya alumunion alloy, magnesium. Laptop menengah dan entry level biasanya terbuat dari plastik. 

Tapi jangan hanya perhatikan bahannya. Periksa cassing dengan lebih detail. Adakah retakan atau kondisi tidak normal. Misalnya layar tidak tertutup sempurna atau ada retakan kecil. Layar yang tidak menutup sempurna atau retakan kecil menandakan laptop itu pernah jatuh. Demikian penuturan dari orang yang berkali-kali menjatuhkan laptop. Yaitu aku sendiri :P~.

Kalau cuma goresan-goresan di laptop masih bisa dimaklumi sih, soalnya kadang laptop juga berfungsi sebagai meja atau wadah. Bisa juga karena lama tidak terpakai dan tersimpan di gudang. Eh tapi tersimpan lama digundang juga tidak baik ya, kalau udaranya lembab, komponen didalamnya bisa jamuran.

4. Cek Kondisi Layar

Layar berhubungan dengan kenikmatan kita melihat berkas kerja kita di laptop. Jujur saja, laptop-laptop keluaran terbaru layarnya bagus-bagus. Biasanya sudah berjenis IPS, berbeda dengan laptop-laptop keluaran 2 tahun yang lalu (2018) kebawah yang masih berjenis TN. Tapi apa daya uangnya baru cukup untuk membeli laptop bekas. 

Pastikan kondisi layar masih baik. Minimal tidak ada goresan yang menggangu visual. Selain itu kamu bisa mengecek apakah ada dead pixel di layar. Caranya dengan memasang wallpaper berwarna hitam pekat. Jika ada titik putih dilayar, bisa jadi ada dead pixel disitu.

5. Cek Keyboard dan Touchpad

Pengalaman ketik mengetik bakalan terganggu kalau keyboardnya bermasalah. Pastikan keyboardnya pas ditangan dan kondisinya baik. Touchpad juga sangat penting. usap dan belai touchpad, dan sesekali ketuk dengan satu jari dan dua jari untuk memastikan permukaan touchpad bekerja dengan baik (pada touchpad synaptic. Satu jari digunakan untuk klik kiri, dua jari untuk klik kanan).

6. Cek Suara

Nggak lengkap rasanya kalau sudah punya layar OK, tapi suaranya jelek. Berasa seperti masakan tanpa bumbu. Karena itu kamu harus memastikan suaranya juga OK. Sekedar saran, lebih baik kamu juga membawa headset untuk mencoba jack 3.5 inchinya. Soalnya pengalamanku kemarin, sewaktu dicek di toko sudah OK. Setelah beberapa hari pemakaian dan masa garansi sudah toko sudah habis (biasanya cuma sehari sih), eh ternyata colokan jack 3.5 inchinya bermasalah.

7. Cek Port-port

Sebagai perangkat portable, kelengkapan port sangat penting. Nah biasanya di laptop ada banyak port. Misalnya port HDMI, USB 3.0, USB 2.0, Memory Card, Lan Card dan sebagainya. Biasanya sih kondisi port-port ini masih bagus, kecuali nih laptop pernah mengalami kenahasan yang tak terperi. Misalnya nyolokin USB kebalik, masih dipaksa juga. Akhirnya port USBnya rusak. Atau yang lebih parah mungkin si yang punya dulu bereksperimen mengetes ketahanan Laptop. Port USBnya di masukin air. Wah cadas kan hahaha, khusu buat yang melakukan ini, antara cadas dan kurang pengetahuan bedanya sangat tipis. 

8. Cek Spesifikasi

Periksa spesifikasi laptop apakah sesuai dengan yang tertera atau tidak. Ada beberapa cara dan menurutku lebih baik kamu melakukan semua diagnosa itu:

Cek lewat Dxdiag

Dxdiag adalah utilitas untuk melihat spesifikasi hardware. Melalui dxdiag kita bisa melihat spesifikasi prosesor, besaran RAM.

Cek Melalui Bios

Selain Dxdiag. Spesifikasi laptop juga bisa dilihat melalui BIOS. Laptop-laptop keluaran terbaru, terutama dari Intel memiliki tampilan BIOS yang modern dan indah.

Meski indah, tapi tampilannya sangat informatif.

9. Cek Harga 

Biasanya sih aku mencari Laptop di online, tapi belinya COD. Setelah mengetahui kebutuhan, aku mulai mencari-cari lapak yang menjual laptop yang aku incar. Bukan buat nawar, tapi untuk membandingkan harga. Kadang aku malah curiga kalau harganya sangat murah dibawah harga rata-rata. Biasanya aku mencari dari banyak toko, sehingga aku mendapatkan harga yang seharusnya berapa. Setelah itu baru melakukan COD ke salah satu lapak yang menjual laptop tersebut.

-----------------------

Demikian tips membeli laptop bekas. Jujur aku juga beli laptop bekas sih. So Far aku puas dengan performa laptopku. Meski tak seindah laptop baru. Tapi sangat mumpuni untuk pemakaian sehari-hari maupun bekerja. 

Tips dan panduan ini tidak baku, karena kebutuhan dan implementasi orang kan beda-beda. Tips ini sekedar pengalamanku yang akhirnya mencari laptop bekas ketimbang membeli laptop baru.


No comments for "9 Tips dan Cara Memilih Laptop Bekas Yang Berkualitas"