Setiap perbuatan diawali dengan niat. Seperti halnya perbuatan. Kegiatan menulis juga membutuhkan niat dan alasan. Alasan menulis yang kuat akan meningkatkan motivasi kita untuk produktif.
Meski banyak alasan untuk menulis, namun aku tidak punya alasan untuk mencintaimu, semua begitu alami. Kisah kita bagai aliran sungai yang mengikuti jalan yang sudah ditentukan menuju ke jalan-Nya. Eaaa!
Menulis adalah proses kreatif yang bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Selain itu menulis lebih memberikan efek yang berarti bagi orang lain. Sebagai contoh tentang perjuangan di Indonesia.
Banyak orang yang mempersoalkan keistimewaan RA Kartini, padahal pahlawan emansipasi wanita dan pendidikan bukan hanya RA Kartini. Perbedaan besar antara RA Kartini dengan pahlawan lain adalah karyanya yang diakui dunia. RA Kartini sejak lama aktif berkirim surat dengan teman-temannya di Belanda. Surat-surat banyak menceritakan tentang keluhan RA Kartini mengenai kondisi wanita pribumi. Banyak kendala yang dihadapi untuk memajukan kaum wanita pribumi. Selain itu tulisannya juga menceritakan tentang makna ketuhanan, keindahan, peri kemanusiaan dan nasinalisme. Surat-surat itu dirangkum dan dijadikan sebuah buku dengan judul "Habis gelap terbitlah terang".
Buku tersebut mengubah cara pandang masyarakat tertama Belanda saat itu terhadap wanita pribumi. Meski RA Kartini sudah meninggal. Namun bukunya yang mengispirasi banyak orang tidak ikut mati. Keluarga Van Deventer mendirikan yayasan Kartini dan membangun sekolah wanita. Dimulai dari Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Cirebon dan lain-lain. Untuk mengenang jasa RA Kartini, Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Kartini.
Kisah perjuangan RA Kartini tidak seheroik kisah perang jawa dan perang-perang lainnya. Namun perjuangan melalui literasi mampu memberikan efek yang lebih besar. Terutama setelah era Boedi Utomo, perjuangan Indonesia tidak hanya melalui perang gerilya, namun juga perjuangan dalam hal literasi.
Alasanku Menulis di Blog
Meski aku seorang pria, aku sangat terinspirasi dengan perjuangan RA Kartini yang menasbihkan karyanya lewat tulisan. Aku pun terpacu untuk meniru langkahnya.
Berikut ini 7 alasan utama yang membuatku produktif menulis:
1. Menulis Mengikat Ilmu.
Rasulullah bersabda, "Ikatlah ilmu dengan menulisnya" (Silsilah Ahadits Ash Shahihah no. 2026). Imam Syafii berkata "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya, ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebutuhan kalau engkau memburu kijang, lalu kau biarkan lalu kau biarkan dia lepas begitu saja". Otak kita memiliki keterbatasan dalam mengingat. Bila ilmu tidak dicatat dalam tulisan, bisa jadi ketika kita lupa, maka hilang pula ilmu kita. Lalu mengapa harus menulis di blog. Karena aku termasuk orang yang pelupa. Kalau ditulis di buku. Bisa juga lupa buku yang mana? Bukunya ada dimana?
Banyak alasan untuk lupa pada sesuatu, tapi entah kenapa aku selalu ingat kamu cintaku , cieee
2. Menulis Memberi Manfaat Pada Orang Lain.
Salah satu hal yang memotivasiku untuk menulis di blog adalah saat aku mendapat tugas untuk membuat bridging eklaim dengan visual basic 6 (bahasa pemrograman yang dipakai di kantorku). Saat itu sangat sulit mencari referensi untuk menyelesaikan permasalah ini. Visual basic 6 is about 20 year ago.
Meski sudah sangat tua, banyak rumah sakit yang masih menggunakan aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman ini. Dan aku yakin banyak programmer old sepertiku yang membutuhkannya. Masalahnya aku bagai katak dalam tempurung. Aku tidak tahu siapa saja yang membutuhkan bantuanku. Media blog membantu menyambungkanku dengan orang-orang yang membutuhkan bantuanku. Dengan menulisnya di blog ditambah dengan tidak adanya tutorial ini. Aku bisa membantu banyak nyaris tanpa berinteraksi.
Alhamdulilah meski di blogku sudah ada source code yang bisa langsung mereka implementasikan ke aplikasi mereka. Namun banyak juga yang menyapa untuk berkenalan dan menjalin persahabatan. Alhamdulilah pula ada yang memberi donasi.
Berawal dari artikel itu, aku bahagia dan bangga memiliki sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Aku menjadi bersemangat untuk membuat artikel-artikel lain yang memberi manfaat.
3. Sarana Aktualisasi Diri
Tidak semua orang bisa bebas berekspresi di keseharian (dunia nyata). Misalnya ketika Deni Siregar diundang ke ILC. Tulisan-tulisan bang Deni sangat gahar di media online. Saya sering takjub dengan tulisannya yang berani dan menohok. Namum berbeda ketika beliau diundang di ILC, bang Deni terlihat pendiam dan manis.
Seperti bang Deni, aku juga merasa seperti itu. Di luaran banyak yang menilai aku orang yang pendiam, terbata-bata dan susah berkata-kata. Meski aku termasuk pemikir (orang yang kebanyakan mikir). Namun untuk mengeluarkan menjadi kata-kata, rasanya sulit sekali. Dengan menulis, aku bisa bebas berbicara dan menyebarkan ide-ideku untuk dipahami orang lain.
4. Menulis Sebagai Media Informasi
Perkembangan mesin pencari di internet membuat banyak orang malas mencari referensi melalui media cetak. Hal ini tidak bisa kita salahkan, karena mencari informasi di media online sangat mudah, informatif dan murah. Selain itu kita bisa mencari berdasarkan informasi yang kita butuhkan saja.
Blog sangat tepat untuk kita gunakan sebagai media penyebaran informasi karena sifatnya yang terbuka dan bisa diakses dari mana saja. Apalagi kalau blog kita sudah punya pembaca setia. Otomatis informasi yang kita sebarkan bisa bermanfaat dan dijangkau dengan cepat.
5. Menulis Mengasah Kreatifitas
Sebagai penulis pemula. Aku sering terkendala dengan bagaimana bercerita dengan baik dan enak dibaca. Dengan lebih sering membaca dan menulis, maka perbendaraan kata dan kalimat yang aku olah akan semakin banyak. Terus terang sampai sekarang aku masih sering merasa stack ketika menulis. Namun dengan seringnya menulis dan masukan dari para pembaca. Insyaallah tulisanku akan semakin berkembang. Syukur-syukur bisa menulis sebaik tulisan istriku hehe. Eh kalau kamu ingin tahu tulisan istriku seperti apa, langsung saja klik kunjungi
maritaningtyas.com
6. Media Untuk Menyampaikan Amanat dan Pesan
Salah satu tujuanku membuat blog adalah untuk menyampaikan pemikiran dan pesan terkait parenting. Meskipun masih beberapa artikel saja. Tapi lumayanlah buat penulis pemula. Kebetulan aku dan istriku berasal dari keluarga yang tidak ideal. Sehingga kami ingin menebarkan ilmu dan artikel yang kami dapat tentang parenting dan penguatan keluarga melalui blog kami.
Saat ini banyak beredar informasi hoax dan informasi yang tidak valid di dunia maya. Sebagai penggiat literasi digital, sudah seyogyanya kita memberikan informasi yang valid dan jelas sumbernya. Sumber-sumber informasi bisa dari pengalaman pribadi, ilmu/artikel dari orang atau web yang valid.
7. Menambah Relasi dan Networking
Waktu awal menulis blog, aku tidak pernah berfikir akan mendapatkan relasi dan networking dari sini, terutama networking di bidang IT. Setelah aku menulis tentang bridging eklaim dengan Visual Basic 6, banya orang yang kemudian meminta bantuan (meski sebenarnya sourcenya juga sudah aku sertakan) untuk membantu mereka membangun bridging. Selain itu dari artikel ini, akhirnya aku mendapat kesempatan mengenal teman-teman programmer SIMRS dari rumah sakit lain. Dan akhirnya kami membentuk group IT SIMRS jateng dan DIY ++ yang anggotanya bukan hanya IT dari jateng saja, namun ada beberapa yang berasal dari luar jateng dan DIY.
Selain relasi yang related dengan pekerjaan. Dari nulis ngeblog aku juga berkenalan dengan blogger-blogger keceh terutama blogger dari kota semarang. Tapi karena kebanyakan blogger yang aku kenal adalah emak-emak dan istriku juga seorang blogger kece. Akhirnya kalau ada acara dan gathering yang sering ikut ya istriku. Aku juga ikut sih, tapi aku nemenin anak-anakku main :)
Tapi dari relasi dan networking ini, banyak sekali pintu rejeki yang terbuka. Misalnya aku bisa ikutan content placement, ikut gathering (gantian sama istri), kadang ada job lain juga.
Kadang ada juga yang memberi donasi karena terbantu oleh artikelku tentang bridging :).
Demikian 7 alasan mengapa menulis di blog. Meski sebenarnya ada banyak alasan yang lain. Namun 7 alasan tersebut adalah alasan utama mengapa aku terus menulis di blog.
Semoga bermanfaat, jangan lupa berikan komentar di artikel ini :)
Terima kasih sudah mampir.
Kok kamu nyontek judulku sih, wkwk.
ReplyDeleteEtdaah udah nulis 7 alasan ini, berarti siap diajak #DuaKacamata secara rutin yaa? Tunggu tema berikutnya hehe.
nggak sengaja tauu, tadi pas main ke blogmu baru nyadar. Ah, kamu hebat. Bahkan dalam diampun kamu mempengaruhiku
DeleteSaya nulis awalnya hanya sekedar iseng, daripada melamun dan nganggur
ReplyDeleteSekedar ingin mengasah ketrampilan dalam menyampaikan sesuatu atau pendapat lewat tulisan
Eh tahunya kini bisa menghasilkan uang, jadi semangat deh
Alhamdulilah, aku akan mengikuti jejakmu kakak, doakan saya
DeleteAku suka nulis genre puisi, kalua kalian?
ReplyDeleteaku lebih ke non fiksi kak
DeleteSebentar... sebentar.... fuh... Bapeeer.
ReplyDeletePokoknya kunobatkan sebagai pasangan tersweet di ODOP... eh malah ngomentarin itunya, miyane (maaf).
Tulisannya udah terstruktur, beneran enak bacanya. Isinya? udah berbobot pula.
Satu lagi yang kusuka, ada aja sisipan-sisipan yang bikin orang senyum-senyum sendiri hihi.
aish, tulisan kak ulfah bagus juga. Lebih bagusan dari tulisanku deh. Semoga dengan bergabung di ODOP tulisanku makin mengalir dan enak dibaca
DeleteAku kayaknya kesasar aja sama blog. Padahal media menulis tuh banyak ya...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBanyak sih, tapi blog tetap yang paling nyaman dihati
DeleteBanyak sih, tapi Maritaningtyas tetap yang paling nyaman di hati. Eeeaa..
DeleteEaaa
DeleteDi blog aku merasa "dipaksa" nulis banyak ga seperti di Ig serasa di kebiri saat mau klimaks
ReplyDeleteUntuk tulisan aku lebih nyaman di blog. Merasa lebih bebas berekspresi.
DeleteKalau di IG lebih suka share gambar. Malah sering bingung bikin caption yang pas sama gambarnya
Aaah kalian berdua bikin aku cemburu. Pasangan kompak ngeblog. Aku tadinya mau nulis alasanku menulis blog. Tapi sudah terwakili di sini. Haha....
ReplyDeleteBahasanya asik om. Ngalir aja kayak cinta kalian. Eeaa...
Padahal kalau lagi nulis bareng kita malah diem-dieman kayak lagi bertengkar
Delete