Kamar mandi mertua, ada apa? aku tahu cerpen ini dari list BW hari kemarin. Aku kok tertarik dengan judulnya. Kamar mandi mertua, ada apakah disana? Mengapa kamar mandi mertua?
Setelah menimbang-nimbang, okelah aku ikut membedah cerpen ini. Soalnya aku tidak menguasai ilmu bedah cerpen dan tidak begitu suka membaca cerpen juga. Terahir membaca cerpen kira-kira beberapa abad yang lalu di majalah Anisa dan beberapa buku mas Seno.
Tapi karena tantangan ODOP 8 kali ini adalah melakukan bedah cerpen. Aku akan lakukan itu. Akan aku ulas cerpen ini setajam Gergaji, Biar rontok sekalian.
Cerpen aku ulas berjudul kamar mandi mertua karya mbak Mabruroh Qosim alamat urlnya disini nih
kamar mandi mertua.
Kenapa aku tertarik dengan cerpen ini? Pertama karena cerpen ini sudah pernah diulas oleh istriku wkwkwkw, aku tidak pernah meragukan kecintaannya pada seni. Alasan kedua karena memang bagus sih. Nanti aku jelaskan detailnya ya.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam cerpen. Unsur ini meliputi tema, tokoh, latar, alur dan sebagainya.
Tema
Tema cerpen ini adalah tentang sebuah hubungan terlarang antara dua anak manusia yang dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik rumah.
Tokoh
Tokoh pada cerita ini didominasi oleh aku (istri) dan mertuanya, namun ada juga tokoh pendukung yang hanya muncul sekali di awal cerita yaitu Sari.
Aku (istri): adalah tokoh utama dan penutur dalam cerita ini. Aku adalah seorang istri yang tinggal bersama mertuanya. Suaminya bekerja jauh dari rumah dan pulang selama 3 bulan sekali.
Ibu Mertua: Ibu Mertua adalah mertua dari aku yang merupakan pemilik rumah. Ibu Mertuanya.
Sari: Seorang gadis muda dan ceria lulusan SMA. Sari anak orang kaya yang mungkin kurang merasa bahagia, sehingga dia lebih suka menjadi enemy of family. Misalnya dia tidak mau kuliah.
Latar
Latar cerita ini adalah rumah Ibu Mertua. Sepertinya rumah Ibu Mertua berada di pedesaan yang rumahnya cukup luas. Seperti yang digambarkan olehtokoh utama. Kamar mandu rumah tersebut berada terpisah dengan rumah utama dan diantaranya ada pohon singkong. Aku pernah bertandang kerumah saudaraku didesa dan bentuk rumahnya seperti itu. Antara rumah utama dengan kamar mandinya terpisah lumayan jauh. Mungkin biar kalau lupa nggak menutup pintu nggak kelihatan kali ya.
Alur
Alur ceritanya berjalan maju. Diawali dengan pengalaman tokoh utama di kamar mandi yang kemudian esoknya menimbulkan kehebohan dibelantara kampung. Dan yang paling menghebohkan adalah tentang kenyataan yang terjadi.
Sudut Pandang
Penggunaan kata aku dalam cerpen tersebut menunjukkan sebuah keakuan. Penutur adalah orang yang mengalami kejadian dan bercerita tentang sebuah kejadian.
Gaya Bahasa
|
pic from ngodop.com
|
Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang digunakan sehari-hari. Kita tidak perlu membuka KBBI atau berucap "Wih keren, eh tapi artinya apa ya?" ketika menemui sebuah kata yang asing bagi kita. Kata-kata yang sederhana dan biasa dipakai dalam keseharian membuat kita mudah mencerna isi cerita.
Amanat
Cerita ini sebenarnya dark banget ya? Dan amanat dalam cerita ini adalah bahwa dikamar mandi itu ada banyak cerita.
Unsur Ekstrinsik
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat di cerpen ini berada di kampung yang guyup dan dekat dengan Puskesmas. Hal ini terkuak di cerita bahwa bayinya akan dititipkan di puskesmas sampai ada yang mau mengadopsi.
Latar Belakang Penulis
Penulis adalah seorang anggota ODOP entah angkatan keberapa karena kurangnya informasi tentang penulis. Beliau tinggal di Malang Jawa Timur dekat dengan rumahku. Rumahku ada di Jawa Tengah.
Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
Aku melihat budaya jawa yang kental sekali di cerita ini. Padahal penulisnya dari Jawa Timur ya? Tapi mungkin kondisinya sama. Posisi laki-laki adalah seorang kepala keluarga yang harus dihormati apapun yang terjadi. Selain itu adab seorang menantu perempuan yang harus patuh pada mertuanya sangat menonjol cerpen ini.
Selain itu budaya gotong royong dan tolong menolong tergambar dengan apik.
PENUTUP
Menurutku cerpen ini bagus sekali. Plot twistnya dapat. Padahal waktu awal membaca aku bergumam, "Ah ceritanya paling seperti itu." eh ternyata ceritanya seperti ini.
Majalah Anisa? Annida kali yank.
ReplyDeleteAah jadi rindu baca cerpennya mas Seno. Katanya mau beliin bukunya lagi yank wkwk.
Wah iya, lupa. Nanti tak ubah
Delete