Bagaimana Platform Bank Digital Memverifikasi Nasabah
Dalam dunia perbankan, mengetahui dan memverifikasi nasabah sangat penting. Termasuk juga bank digital. Lalu bagaimana platform bank digital memverifikasi nasabah ?
Pada bank konvensional proses verifikasi nasabah dilakukan saat si calon nasabah membuka rekening bank. Calon nasabah harus membuat rekening dengan nama dan identitas yang sesuai dengan kartu identitas yang dibawa. Kita nggak bisa membuat rekening dengan kartu identitas orang lain, misalnya kartu identitas milik tetangga, calon mertua atau calon ipar.
Proses verifikasi identitas adalah salah satu proses Know Your Customer atau KYC yang diterapkan oleh bank. KYC sangat penting bagi Lembaga finansial terutama perbankan.
KYC Tang DiTerapkan di Indonesia
Setiap Lembaga perbankan harus menerapkan KYC, KYC wajib dilakukan untuk mencegah hal-hal yang diinginkan oleh orang jahat. Meski jumlah orang baik didunia lebih banyak, namun satu orang jahat bisa menyebabkan jutaan orang baik menderita.
KYC secara khusus diatur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Pada pasal 1 dijelaskan bahwa prinsip mengenal nasabah yang diterapkan yaitu mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan.
KYC diterapkan salah satunya untuk mencegah terjadinya pencucian uang dari hasil kejahatan, misalnya korupsi, penyelundupan dan lain sebagainya. Selain itu KYC digunakan untuk menjamin keamaanan dana nasabah itu sendiri.
Prinsip KYC diterapkan pada 2 obyek, yaitu pada nasabah secara personal dan juga dokumen-dokumen yang berhubungan dengan nasabah. Itulah mengapa kalau kamu membuat rekening di bank tidak diperbolehkan membawa KTP orang lain. Selain itu bank juga akan memonitor setiap kegiatan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
Biasanya sebelum membuka rekening, bank wajib meminta informasi mengenai:
- identitas calon nasabah.
- Maksud dan tujuan hubungan usaha yang akan dilakukan calon nasabah dengan bank.
- Informasi lain yang memungkinkan bank untuk dapat mengetahui profil calon nasabah
- Identitas pihak lain, dalam hal calon nasabah bertindak untuk dan atas nama pihak lain.
- Identitas calon nasabah harus dapat dibuktikan dengan dokumen-dokumen pendukung, bank wajib meneliti kebenaran dokumen dengan calon nasabah.
EKYC (Elektronik Know Your Customer) Untuk memverifikasi Nasabah Bank Digital
Berkembangnya teknologi telah merevolusi sistem kerja dan bisnis. Era industry saat ini dikenal dengan revolusi industry 4.0. Revolusi industry 4.0 diakibatkan oleh semakin majunya perkembangan teknologi informasi, terutama perkembangan teknologi pertukaran data dan gadget.
Semakin canggihnya ponsel pintar mentranformasi hal-hal yang dilakukan secara manual menjadi elektronik, misalnya pesan makanan dan pesan taksi.
Dunia perbankan juga terkena imbas dari revolusi industry 4.0. Keterbatasan bank konvensional dalam meraup nasabah adalah lokasi. Untuk mengatasi masalah ini banyak bank konvensional yang mulai bertranformasi atau membuat layanan baru sebagai bank digital.
Meski sudah menjadi digital, KYC masih wajib diterapkan. Lalu bagaimana cara bank digital memverifikasi nasabah, padahal calon nasabah berada diluar negeri misalnya.
Sebenarnya proses KYC konvensional dan elektronik memiliki persamaan. Namun karena perbedaan lokasi antara calon nasabah dengan bank, proses ini dilakukan secara elektronik. Metode umum yang dilakukan oleh bank digital dalam memverifikasi nasabah adalah:
- Pengisian Data Diri
- Upload Foto e-KTP
- Photo selfie dengan menunjukkan KTP (KTP dan wajah harus jelas)
- Video call dengan pihak bank untuk memverifikasi nasabah
Bank akan mempelajari lebih detail antara dokumen dengan identitas calon nasabah, biasanya pihak bank sudah bekerja sama dengan dispendukcapil untuk mengecek keabsahan dan pencocokan data eKTP dan teknologi-teknologi pendukung lain seperti pengenalan biometric, AI face recognition dan lain yang semakin menguatkan system verifikasi calon nasabah.
Dengan menggunakan ekyc, maka banyak keuntungan yang didapat oleh bank dan nasabah, seperti:
- Menghemat waktu dan biaya untuk datang ke bank.
- Tidak terbatas lokasi.
- Sistem verifikasi yang cepat dan efisien.
- Nasabah bisa memantau dan membuka transaksi kapan saja, dimana saja.
Untuk membuat ekyc pasti membutuhkan teknologi dan sumber daya yang tinggi. Namun hal tersebut sebanding dengan fitur dan manfaat yang didapat oleh bank digital. Selain mengembangkan sendiri, bank digital bisa juga memanfaatkan layanan ekyc dari perusahaan teknologi.
Mantabs mas..
ReplyDeletetrmksh infonya master. baru tahu sy kalo ada istilah e-kyc.
ReplyDeletemakanya kok sering di telpan-telpun sama bank, apa mungkin ini termasuk usaha bank menerapkan e-kyc ya...
telpone sekali tok mas, yek telpon-telponaan berarti ada sesuatu
DeleteVerifikasi ini emang oenting bgt ya di era digital. Segala kemudahan pasti ada konsekuensinya. Bersyukur jika perbankan digital sudah dilengkapi sistem yg oke untuk masalah verifikasi data nasabah.
ReplyDeletesemua harus beradaptasi dengan teknologi
DeleteMerasakan betul verifikasi digital ini sangat efektif dan efisien. Kita tidak usah berepot-repot untuk ke kantor cabang Bank, karena prosesnya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja
ReplyDeletePernah coba bank digital dan emang untuk membuat rekeningnya harus ada verifikasi. Bahkan ada sesi video call sama CS banknya. Jadi lebih aman deh karena benar-benar dicek dan nggak sembarangan bisa buka rekening walaupun online.
ReplyDeletecukup tenang mendengar kabar ini pak, terimakasih ulasannya. saya sedikit banyak faham, heee..... sebagai nasabah kadang ada rasa khawatir soal verifikasi data, untungnya sistem dan teknologi canggih
ReplyDeleteSaat era digital menjadi pilhan KYC beralih dengan EKYC menajdikan semua proses berjalan lebih cepat ya. Tentunya juga hemat waktu dan tenaga.
ReplyDeleteaku pernh verif atm buat mbanking, lah mbaknya suruh aku rekam wajah hehe.
ReplyDelete