Camping Tanpa Repot Di Basecamp Mawar


Basecamp Mawar sebenarnya adalah post 1 pendakian Gunung Ungaran. Dahulu di basecamp ini terdapat kebun mawar, itulah mengapa disebut sebagai Basecamp Mawar. Tetapi kebun mawar itu sudah tidak terlihat lagi. Namun nama mawar yang sudah melegenda, takkan lekang oleh zaman.
Sedikit cerita tentang masa lalu, Terakhir kali aku camping ke Mawar sekitar 16 tahun yang lalu. Saat itu belum ada jalan terakhir yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor ada di pos pendaftaran. Setelah adanya tempat wisata Umbul Sido Mukti  dan Kafe Pondok Kopi, akses ke Basecamp Mawar dengan kendaraan bermotor menjadi lebih mudah.

Arah Ke Basecamp Mawar

Untuk mencapai Basecamp Mawar menggunakan kendaraan bermotor. Bila kamu dari Semarang, Kamu bisa mengambil rute ke arah Bandungan. Setelah sampai di Pasar Jimbaran, di seberang pasar kamu akan mendapati plang atau gang bertuliskan menuju tempat wisata Umbul Sido Mukti. Kamu tinggal mengikuti petunjuk arah yang ada disana. Setelah sampai di Umbul Sido Mukti, tetaplah berjalan lurus mengikuti jalan hingga sampai ke area Kafe Pondok Kopi. 
Di tengah perjalanan ke Kafe Pondok Kopi, kamu akan dihibur dengan jalan berkelok-kelok dan pemandangan yang indah. Setelah sampai di Kafe Pondok Kopi. Teruslah naik keatas hingga pertiggaan Mawar, kemudian belok ke kiri. Kamu akan menemukan gerbang Basecamp Mawar.

POS PENDATAAN

Basecamp Mawar dikelola oleh organisasi pecinta alam Sakpala (Solidaritas Anak Kluwihan Peduli Alam).  Setiap pengunjung gunung Ungaran baik yang akan mendaki atau sekedar bermalam harus melakukan pendataan di pos pendataan. Di sini kamu akan ditanya tujuan perjalananmu.
Gerbang Mawar

Berbeda dengan puluhan tahun yang lalu, ketika aku masih muda dan penuh semangat bertualang. Tujuanku saat ini bukan untuk mendaki Gunung Ungaran. Maklum saja, tubuhku tidak setegap dahulu. Dan sekarang akupun tak sendiri. Ada anak dan istriku menemani petualanganku saat ini. 
Tujuanku saat ini hanyalah menumpang tidur di basecamp Mawar barang semalam. Melipir dari hiruk pikuk Kota Semarang barang sejenak. Berbeda dengan dandananku dahulu. Setiap kali naik ke Gunung Ungaran, aku selalu membawa jaket tebal, tas gunung, matrass, sleeping bed, senter, kompor, mie instan, rokok kretek dan korek. Saat ini aku cukup membawa jaket tebal saja. 
Selain menyewakan area camping. Kita bisa menyewa peralatan camping disini. Alat-alat yang disewakan cukup lengkap dan terawat. Peralatan berkemah seperti tenda, kompor, senter, matrass dan sleeping bed bisa kamu sewa disini. Praktis kita tidak perlu membawa apa-apa. 
Cerita ini adalah tentang pengalaman camping kami tahun lalu, saat itu sedang libur panjang natal. Aku lupa kalau akhir tahun banyak pendaki yang naik gunung dan camping. Karena ramainya pengunjung, harga sewa peralatan gunung pun naik. Tapi tak mengapa, sudah kepalang tanggung kami sampai disini, apalagi anak-anakku terlihat senang sekali.
Oh iya, ini adalah pengalaman pertama Ifa dan Affan berkemah. Mereka terlihat senang sekali. Apalagi di Basecamp Mawar terdapat beberapa spot photo yang bagus. Ada yang berbentuk love dan kupu-kupu. Untuk anak-anak, spot photo adalah tempat bermain yang asik.
Setelah menempati tenda yang kami sewa, kamipun beranjak ke warung. Perjalanan dari Kota Semarang Basecamp Mawar lumayan jauh. Belum lagi tanjakan dari pasar Jimbaran ke Basecamp Mawar. Kami seperti naik motor coaster. Jalannya berliku dan penuh tanjakan terjal.
Tak terasa menjelang magrib, kami beranjak kembali ke tenda. 

FASILITAS

Fasilitas basecamp Mawar termasuk lengkap. Aku lansir dari web Sakpala, berikut ini fasilitas yang tersedia di  basecamp Mawar:

1. Camp Area (Kapasitas +800 Tenda)


Jangan takut kehabisan tempat, kecuali pada hari-hari tertentu yang memang ramai sekali. Camping zone Mawar mampu menampung 800 san tenda.

2. Toilet (24 Bilik)

Toilet adalah sarana wajib. Kalau di restoran atau kafe, salah satu hal yang aku perhatikan adalah toiletnya. Kalau toiletnya bersih, biasanya kafenya bersih dan bagus. Di Mawar, toiletnya bukan hanya banyak, tetapi juga bersih. Rupanya teman-teman baik pengelola dan pengunjung disini sangat memperhatikan kebersihan.

3. Musola (3 Tempat)

Mushola adalah fasilitas wajib yang harus ada, meski di gunung. Namun kewajiban umat muslim harus tetap dilaksanakan. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Pastinya banyak yang membutuhkan fasilitas ibadah.

5. Kantin (5 Kios)

Yang sering aku rindukan adalah masakan disini. Menikmati masakan penduduk desa sambil menikmati suasana. Kantinnya buka 24 jam, kamu tidak perlu khawatir kalau tiba-tiba lapar dimalam hari.

6. Rental Tenda Dan Peralatan Camping
Dahulu tiap mau camping ribetnya setengah mati, cari rental tenda, senter, matrass, tas gunung dan lain sebagainya. Sekarang tinggal berangkat saja. Disini sudah ada semua yang kamu butuhkan. Bahkan tendanya sudah berdiri, kamu nggak perlu repot-repot mendirikan tenda.

7. Aula (Kapasitas 50 Orang Lesehan)

Kalau kamu butuh tempat yang besar untuk acara sarasehan bersama rombonganmu, disini ad aula dengan kapasitas 50 orang. Cukup besar kan?

8. Barak Umum

Kalau malas berkemah, kamu bisa tiduran disini. Baraknya cukup besar. Dahulu ketika masih muda, aku pernah beristirahat disini sebelum meneruskan perjalanan ke puncak.

9. Spot Signal HP

Sinyal handphone di pegunungan sering hidup segan mati tak mau. Tapi biasanya ada tempat-tempat khusus yang penerimaan sinyalnya bagus. Nah, pihak pengelola sudah menandai tempat-tempat yang penerimaan sinyalnya bagus. 

10. Spot Selfie

Milenials paling suka dengan spot photo. Dimanapun, kapanpun, apapun mereka berusaha untuk eksis. Disini banyak sekali spot selfie yang bisa kalian manfaatkan untuk menunjukkan ke dunia kalau kalian sedang di camping ground Mawar

11. Sunrise View

Rugi rasanya kalau sudah sampai digunung tapi tidak melihat keindahan sunrise. Di camping ground Mawar, sunrise dengan background kota ungaran, maupun gugusan gunung bisa kamu nikmati,



12. Lahan Parkir

Karena Camping Ground Mawar sudah bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Maka area parkirnya pun cukup luas untuk menampun puluhan motor dan mobil.

13. Taman Bermain

Dibawah Camping Ground Mawar ada tempat bermain yang asik, tapi buat anakku Affan dan Ifa, seluruh area Camping Ground Mawar adalah tempat bermain yang asik.

14. Lahan Pembibitan Tanaman

Sesuai namanya, Camping Ground Mawar adalah perkebunan bunga mawar. Kamu bisa melihat perkebunan mawar didekat Camping Ground.

15. Pusat Informasi

Camping Ground Mawar terletak didekat gerbang Pos Mawar. Boleh dibilang disini heartquaternya jalur pendakian Gunung Ungaran. Kamu bisa mendapatkan informasi yang kamu butuhkan baik itu t tentang jalur pendakian atau apa saja yang berhubungan dengan Gunung Ungaran.

16. Rescue Team

Karena disini adalah markas dari pecinta alam. Di Camping Ground Mawar telah siap sedia pasukan rescue team yang akan membantumu jika kamu mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

17. Medical First Response (Penanganan Medis Darurat)

Teman-teman Sakpala sebagai pengelola Camping Ground Mawar sangat terlatih dan berpengalaman menangani dan membantu korban kecelakaan di gunung. Mereka siap sedia membantu kita jika ada hal-hal yang tidak diinginkan.

18. Akses Layanan Publik (Pasar Tradisional, ATM, Puskesmas, Rumah Sakit) Ditempuh Dalam Waktu 10 – 15 Menit

Jika kamu sewaktu-waktu membutuhkan berbelanja atau ke ATM. Perjalanan turun kebawah bisa dicapai selama 10-15 menit saja.
Bagaimana kawan, cukup lengkap kan? Dengan fasilitas selengkap itu, kamu tidak butuh membawa apa-apa. Cukup perlengkapan pribadi dan tekad yang kuat saja.
Malam ini kami habiskan dengan bersenda gurau didalam tenda. Ternyata Ifa nggak terlalu kuat dingin. Berbeda dengan Affan yang malah tidak mau dipakaikan jaket. Hebat banget dia, padahal orang tua dan kakaknya kedinginan sekali. 

Ketika subuh tiba, kamipun terbangun. Aku dan Ifa ke mushola untuk melaksanakan sholat Subuh. brrr, airnya dingin sekali. Maklum saja kami orang kota daerah bawah yang terkenal panas. Meski kedinginan, tapi panorama pagi itu terlihat indah sekali. Semburat fajar terlihat dibelakang gunung Merbabu yang terlihat jelas dari sisi timur Mushola. 
Setelah menunaikan sholat, kami pun berolah raga. Basecamp Mawar terletak diatas cafe Pondok Kopi. Disana banyak sekali taman. Akhirnya kamipun bermain di taman.
Usai bermain kami ke warung untuk sarapan. Aku sangat suka masakan disini. Menurutku masakan disini memiliki cita rasa yang berbeda dengan masakan-masakan di kota Semarang.
Setelah kenyang, kamipun bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pulang. Tidak ada yang kami persiapkan, karena ketika berangkatpun tidak membawa apa-apa. Kami hanya menutup tenda, kemudiam turun kegerbang untuk mengambil jaminan (KTP).
Dahulu sebelum ada camping ground Mawar, Setiap kali ingin camping. Banyak sekali barang yang harus kita siapkan. Pengelola camping ground Mawar seolah mampu melihat peluang. Apalagi ketika Mawar sudah bisa dijangkau oleh motor. Tentu saja para petualang yang ogah ribet sepertiku merasa senang sekali. 
Pada masa pandemi ini, camping ground Mawar tetap buka, namun jumlah tenda yang boleh terpasang dibatasi dan jaraknya juga diawasi oleh pengelola. 
Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa camping tanpa rasa was-was.



Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog "Wisata Kabupaten Semarang Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru"






7 comments for "Camping Tanpa Repot Di Basecamp Mawar"

  1. Dari pasar nanjaknya parah ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan mas, yang paling berat tanjakan terakhir sebelum sampai Mawar. Tapi aku pakai honda beat berempat, istri dan anak dua, yang satu balita, satunya lagi sudah 8 tahunan masih kuat sampai atas. Cuma motornya knalpot langsung bau saking panasnya.
      Kalau motornya 150 cc keatas seharusnya lancar.

      Delete
  2. Naik beat berempat uwuw bgt. 😍Kalau dari gaya bahasa, aku baca pas bagian tengah-tengah Sampai ke bawah tiba2 kaya lagi baca blognya Mba Marita. Mirip2 gitu. Hehe... So far, bagus, kata2nya ngalir. Aku jadi tertarik utk ke sana. Entah kapan bisa ke sana.

    ReplyDelete
  3. Naik beat berempat uwuw bgt. 😍Kalau dari gaya bahasa, aku baca pas bagian tengah-tengah Sampai ke bawah tiba2 kaya lagi baca blognya Mba Marita. Mirip2 gitu. Hehe... So far, bagus, kata2nya ngalir. Aku jadi tertarik utk ke sana. Entah kapan bisa ke sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, istriku nggak mau naik motor sendiri 😀. Berarti tulisanku sudah semakin meningkat nih mbak

      Delete

Post a Comment