Review film Tilik dan Cream: Pengaruh Media terhadap masyarakat



Tugas ODOP minggu ini adalah menonton 2 film pilihan narasumber kemudian menuangkannya dalam tulisan.
Film yang pertama adalah Tilik dan Cream.  Seperti apakah kedua film ini, Aku akan menceritakan kembali dengan versiku kemudian mari kita lihat apa yang terjadi.

TILIK

Film Tilik bersetting perjalanan ibu-ibu warga kampung yang akan tilik atau dalam bahasa Indonesia menjenguk ibu Lurah di rumah sakit. Mereka berangkat ke rumah sakit menaiki truk milik  Gotrek.
Ibu Lurah adalah seorang single mom, beliau sudah bercerai dengan suaminya. Bu Lurah memiliki seorang anak yang sudah dewasa yang saat ini dengan dengan seorang wanita bernama Dian.


Dian digambarkan sebagai kembang desa yang cantik dan ramah. Meskipun dia seorang kembang desa, sampai di usia-nya yang sudah matang. Dian masih belum berkeluarga. Tentu saja ini menjadi ancaman bagi ibu-ibu sedesa. Boleh dibilang, Dian adalah "Enemy Of The Village". Dian bagaikan buah simalakama, tidak disukai ibu-ibu, dicuri-curi pandang oleh bapak-bapak. 

Bu Tejo adalah sosok emak-emak milenial yang cukup berpengaruh di desa tersebut. Bu Tejo istri dari seorang pengusaha kaya yang juga mencalonkan diri menjadi lurah. Sepertinya bu Tejo  merasa kurang nyaman dengan keberadaan Dian di desa tersebut. Bu Tejo sering mengawasi Dian lewat social media. maupun lewat cerita-cerita tukang sayur. Dan dari sinilah cerita ini dimulai.

Alkisah, bu Tejo mulai membicarakan sosok Dian ke ibu-ibu. Tentu saja yang dibicarakan bukanlah hal-hal yang baik. Berbekal hasil pencarian berita di social media, bu Tejo mengungkapkan sisi buruk Dian. Apalagi  saat ini Dian sedang dekat dengan anak bu Lurah yang akan mereka jenguk.

Setali tiga uang, ibu-ibu yang lain mendukung dan ikut menggunjingkan Dian. Tentu saja semua berbekal berita-berita di media sosial juga. 

Yu Ning yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Dian merasa tidak terima dan meminta Bu Tejo untuk mencari berita yang valid. Sebagai saudaranya tentu saja Yu Ning merasa lebih mengenal tentang Dian dari pada ibu-ibu lain yang hanya melihat dari social media.

Bu Tejo tidak terima, dia bersikukuh bahwa berita-berita di sosial media itu valid, karena yang membuat orang-orang pinter. Warga lainnya terlihat mengiyakan perkataan bu Tejo. 

Sepanjang perjalanan mereka berseteru. Bahkan saking ramainya, akhirnya Gotrek di tilang polisi karena ketahuan membawa muatan manusia.

Setelah sampai di rumah sakit, mereka bertemu dengan Dian bersama dengan anak bu Lurah. Ibu-ibu mendoakan Dian dan anak bu Lurah cepat-cepat menikah. Tentu saja doa yang mereka ucapkan sangat tulus dan penuh pengharapan. Status lajang Dian mengacaukan sendi-sendi hati mereka.

Sayangnya  bu Lurah tidak bisa dijenguk karena masuk ICU. Akhirnya Ibu-ibu pulang dengan kecewa. Namun sebelum pulang, tentu saja mereka mampir ke pasar dahulu untuk menghapus kekecewaan mereka.

Di akhir film ini terjadilah plot twist yang tidak disangka-sangka. Dian menghampiri sebuah mobil kemudian dia bersandar kepada seorang bapak-bapak yang sudah menunggunya. Bapak-bapak yang tak lain adalah kekasih Dian. Mantan suami bu Lurah.

CREAM

Pada suatu zaman, tercipta sebuah cream special. Cream ini merupakan hasil riset selama bertahun-tahun. Setelah mengalami perjalanan panjang. Sebuah proses yang tidak sederhana. Cream ini pun diproduksi dan diperkenalkan ke pabrik.

Cream ajaib ini adalah obat dari segalanya. Berbeda dengan cream-cream dan obat yang ada di pasaran. Cream ini menyembuhkan semua penyakit. Memperbaiki kecacatan. Menyuburkan tanah bahkan memperbaiki mobil yang rusak. Semua bisa diperbaiki dengan cream ini. Sesuai slogannya. “Fix Anything”.


Cream mengagumkan ini berkerja dengan cara yang unik. Seperti kita ketahui, Segala hal didunia ini dibentuk dari sel-sel. Cream  ajaib akan mencari sel-sel yang rusak dan memperbaruinya. 
 
Namun bahan baku cream ini sudah menipis. Bahan baku yang ada saat ini hanya bisa digunakan untuk 6 bulan kedepan. Akhirnya professor memperbarui formula cream ini dengan menambahkan fitur penting. Yaitu duplikasi. 

Dengan fitur duplikasi, cream ini tidak akan ada habisnya. Cream tidak hanya bisa menduplikasi cream. Semua bisa diduplikasi, termasuk makanan, uang dan lain sebagainya.
Dengan duplikasi, tidak akan ada yang kepalaran, tidak ada orang kaya dan miskin. Karena semua bisa menggandakan uangnya. 

Cream ini sungguh ajaib. mereka bahkan tidak memerlukan apa-apa, hanya cream ini untuk mengatasi semua, “Cream Fix Anything.

Saking tenangnya mereka bahkan tidak perlu apa-apa. Semuanya bisa diatasi oleh cream ini. Dan hidup akan terasa datar-datar saja. Mereka sebenarnya bosan. Hidup terasa sangat mudah. 

Tapi tidak semua orang senang dengan cream ini. Para pengendali ekonomi tentu saja tidak suka dengan cream ini. Sebenarnya merekalah pemimpin dunia yang sebenarnya. Para pengendali ekonomi tidak memiliki Negara, tetapi kedudukan mereka diatas presiden-presiden manapun didunia. 

Satu cream untuk mengatasi semua masalah adalah ide yang buruk. Menimbulkan ketergantungan pada satu barang, mereka tidak bisa berbagi keuntungan dengan komplotannya.

Duplikasi juga ide yang sangat buruk. Semua orang bisa menggandakan apa saja, termasuk uang dan barang-barang. Nilai uang tidak akan ada hilang. Jika tidak ada uang. Apa yang akan mereka kendalikan, apa yang akan membuat mereka berkuasa?

----------------------------------------

Media-media televisi dunia memberitakan tentang bahan baku cream yang dibuat dari bayi dan bisa menyebabkan penyakit AIDS. Jika memakai cream terlalu banyak, maka akan terkena AIDS.

Masyarakat yang bosan lebih mudah diprovokasi, apalagi keajaiban cream ini diluar nalar dan logika.  Ketika berita keluar di televisi, maka berita itu benar. Kekacauan pun terjadi. Masyarakat marah. Semua marah. Pabrik dijarah, cream-cream dihancurkan,  perang dimana-mana. Kemudian professor penemu cream dipenjara dan hak penelitiannya dicabut. Dia sudah tidak bisa meneliti lagi.
Dunia kembali normal ketika cream ini belum ada. Peperangan, anak-anak kelaparan, permasalahan-permasalahan sehari-hari. Semuanya telah kembali.

Di sisi lain para pengendali ekonomi membuat cream versi baru. Ide membuat cream yang bisa memperbaiki apa saja adalah ide yang buruk. Karena itu cream baru ini hanya bisa melakukan satu fungsi. Satu cream untuk satu kebutuhan. Dengan begitu ada banyak roti yang bisa dibagi kepada sesama pengendali ekonomi.

KESIMPULAN

Dua film ini adalah film yang sangat menarik dan bagus untuk diulas. Tapi aku curiga kami tidak hanya disuruh membuat review. Ada satu pertanyaan mengganjal dalam hatiku. Ada apa dengan dua film ini. Mereka terlihat berbeda genre, namun mengapa nara sumber ODOP kali ini meminta kami mereview dua film ini.

Film tilik dibuat berdasarkan keseharian yang umum dilakukan di desa-desa. Film tilik memperlihatkan kearifan lokal yang saat ini masih dipertahankan. Dalam film ini, sosok bu Tejo begitu mengagungkan informasi yang didapat dari internet tanpa memilah dan menyortir terlebih dahulu. Terlebih lagi dalam keseharian, sebenarnya banyak hal yang membuat bu tejo tidak menyukai Dian. 

Inti dari film Tilik yang sebenarnya adalah tentang keakuratan informasi. Masyarakat seringkali mendapat informasi-informasi dari sosial media.  Permasalahannya informasi-informasi ini tidak ditelaah dan dianalisa terlebih dahulu. Mereka tidak mengecek apakah infonya credible dan valid. Asalkan informasinya sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka akan percaya. Seperti yang dikatakan oleh Agung:

"Film ini itu benang merahnya membahas sebuah informasi di mana sekarang tuh banyak banget isu hoaks di mana-mana," ungkap Agung dalam tayangan YouTube Revacana Films, dikutip Kompas.com, Kamis (20/8/2020).

Film Cream menceritakan tentang sebuah cream yang sangat bagus. Semua orang menyukainya. Namun Cream ini membuat hidup terasa membosankan. Ketika ada kelompok yang tidak senang. Mereka memberitakan hal-hal buruk tentang cream ini melalui media-media yang sering dilihat masyarakat. Masyarakat yang telah berada dalam titik jenuh yang tinggi, keseharian mereka yang saat ini hanya melihat televisi pun terprovokasi. Mereka tidak menelaah informasi-informasi yang tersebar sehingga kekacauan pun terjadi.

Dari dua resume diatas bisa kita simpulkan kekuatan media dalam memprovokasi, mendoktrin dan mengubah pola pikir masyarakat. Perpaduan kekuatan narasi dan visual dapat mempengaruhi pemikiran orang lain dengan mudah. Terutama pada orang-orang yang memiliki preferensi yang sama dengan informasi tersebut.

Mengatasi Berita "Hoax" Di Dunia Maya

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah "Hoax". Dalam KBBI hoax atau hoaks arti dari hoax adalah berita bohong, berita yang tidak bersumber. hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran. Hoaks bukan sekadar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.

Jika tidak berhati-hati, masyarakat akan termakan tipuan hoax dan menyebarkan berita-berita palsu tersebut ke orang lain. Berita-berita palsu tersebut bisa jadi akan menimbulkan fitnah atau kekacauan suatu daerah.

Kemudian bagaimana cara kita untuk menangkal Hoax?  Dilansir dari kompas.com, Minggu (8/1/2016), menurut Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho ada 5 langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk memeriksa apakah berita tersebut hoax atau tidak. 
Sebagai contoh kasus, dibawah ini ada salah satu hoax yang sempat beredar di social media:
 
salah satu contoh berita hoax

Hati-hati Dengan Judul/isi Provokatif

Berita bohong seringkali menggunakan judul-judul dan isi yang provokatif dan sensasional. bahkan mereka menuding orang-orang tertentu sehingga membuat orang lain semakin tertarik untuk membaca. 
Bisa jadi isinya berita mengambil potongan-potongan berita dari media terpercaya, namun diubah dan diolah sesuai kepentingan pembuat hoax.

JUST TO KNOW... KENALI PERBEDAANYA... in Bapak/Ibu meneruskan dr Dinas kesehatan sbb

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[KLARIFIKASI] Informasi soal Beda Batuk Gejala Covid-19 dan Penyakit Lain", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/01/181627865/klarifikasi-informasi-soal-beda-batuk-gejala-covid-19-dan-penyakit-lain?page=all.


Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
"JUST TO KNOW... KENALI PERBEDAANYA... in Bapak/Ibu meneruskan dr Dinas kesehatan sbb
JUST TO KNOW... KENALI PERBEDAANYA... in Bapak/Ibu meneruskan dr Dinas kesehatan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[KLARIFIKASI] Informasi soal Beda Batuk Gejala Covid-19 dan Penyakit Lain", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/01/181627865/klarifikasi-informasi-soal-beda-batuk-gejala-covid-19-dan-penyakit-lain?page=all.


Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
JUST TO KNOW... KENALI PERBEDAANYA... in Bapak/Ibu meneruskan dr Dinas kesehatan sbb

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[KLARIFIKASI] Informasi soal Beda Batuk Gejala Covid-19 dan Penyakit Lain", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/01/181627865/klarifikasi-informasi-soal-beda-batuk-gejala-covid-19-dan-penyakit-lain?page=all.


Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
". 
Pengumuman tersebut seolah-olah berasal dari Dinas Kesehatan, tapi entah dinas kesehatan mana. Namun karena kita tinggal di Indonesia, orang yang membaca berita ini akan berasumsi bahwa Dinas kesehatan Indonesia yang mengeluarkan berita ini.

Cermati Alamat Situs/Sumber Berita

Bila informasi tersebut mencantumkan alamat situs sumber berita, pastikan untuk mengecek alamat situs sumber berita tersebut. Apakah alamat situs sumber berita tersebut dari instansi pemerintahan atau situs-situs berita. 

Saat ini ada ribuan situs sumber berita. Namun tidak semua terverifikasi sebagai situs berita resmi. Berita diatas tidak menyertakan situs sumber berita, karena aku mendapatkan di group whatsapp. Hebatnya si penyebar berita mengaku hanya menyebarkan saja, karena menurutnya beritanya benar dan bermanfaat.

Periksa Fakta

Ada yang aneh dari berita diatas, yaitu kata "Departemen Patologi AIIMS". Meskipun aku tidak paham dengan struktur departemen di Dinas Kesehatan, namun aku merasa aneh dengan departemen ini. Setelah ditelusuri, ternyata AIIMS bukanlah departemen dibawah Dinas Kesehatan, namun sekolah kedokteran, runah sakit dan universitas riset di New Delhi. AIIMS adalah singkatan dari All India Institute Of Medical Sciences. 

Cek Keaslian Photo

Photo bisa menimbulkan persepsi. Jika berita tersebut menyertakan photo. Pastikan photo tersebut adalah benar. Meski tertulis "photo hanya ilustrasi". Namun relasi antar photo dan sumber berita harus sesuai.
 

 Ikut Serta Diskusi Anti Hoax

Di facebook dan sosial media lain ada komunitas anti hoax yang bisa memberikan informasi lebih cepat tentang hoax-hoax yang beredar. Selain itu kita juga bisa memverifikasi berita dengan cepat melalui diskusi-diskusi dengan teman-teman di komunitas.




.







4 comments for "Review film Tilik dan Cream: Pengaruh Media terhadap masyarakat"

  1. Suka banget sama film Cream. Serem sih anime nya tapi suka isinya dalam banget.

    ReplyDelete
  2. Media sangat mengerikan jika tidak difilter informasi dan sumbernya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas, apalagi semenjak covid 19 berita-berita hoax makin merajalela

      Delete

Post a Comment