Sering marah pada anak? Redakan amarah dengan 5 tips ini
Siapa sih yang tidak jengkel ketika pulang kerja, eh anak berulah. Saat itu badanku memang sedang tidak enak, pulang kantor dengan wajah lesu. berharap dirumah bisa tiduran, tiba-tiba Affan menangis mencari mainannya. Alih-alih membantu Affan mencari mainannya yang hilang entah dimana rimbanya, Eh aku malah melepaskan amarah padanya.
Affan memang begitu, kalau sudah minta sama ayah, dia nggak mau dibantuin ibunya. Padahal saat itu badanku lagi nggak enak banget gara-gara malam sebelumnya salah posisi tidur. Entah bagaimana posisi tidurku saat itu, yang aku tahu esoknya punggung dan leher terasa kaku. meleng dikit sakit, apalagi meleng banyak.
Seringkali kita lupa, anak adalah titipan terindah dan paling berharga dari Allah SWT. Tapi kita dengan mudahnya melepaskan amarah pada mereka. Padahal kita sudah menantikannya selama 9 bulan lamanya, digembol kesana-kemari, setiap hari disayang-sayang, dielus-elus bahkan sebelum lahir sering dipuji-puji, "Gantenge anakku, besok jadi anak yang shaleh ya" padahal belum tahu cowok apa cewek wkwkwk.
Sebenarnya aku nggak terlalu sering marah pada mereka sih, mungkin saat-saat tertentu. Misalnya pas istri datang bulan, upss. Tapi jarang banget kok. Paling pas khilaf saja. Masalahnya badanku besar, kalau marah seperti HULK. Setiap tersadar dari amarah, biasanya aku minta maaf pada mereka, menerangkan kepada mereka kenapa ayah marah. Tentunya dengan lemah lembut ya. Bukan dengan marah-marah lagi.
Sebenarnya aku orang yang jarang sekali marah. Aku termasuk orang yang lumayan sabar, tapi sesabar-sabarnya seseorang, pasti ada saatnya tidak mampu menahan amarah.
Bahagiakan Diri Sebelum Membahagiakan Orang Lain.
Amarah seseorang biasanya berhubungan dengan kodisi tubuh dan psikologis. Kalau sedikit-sedikit marah, maka harus dicari tahu nih apa yang membuat hidup kita tidak nyaman. Bisa jadi seperti yang aku alami. Badan lagi nggak enak, eh digangguin Affan. Padahal serewel-rewelnya dia, dia tetap lucu lho. Mukanya dan nada suaranya nggemesin banget.
Anak yang bahagia karena dibersarkan oleh orang tua yang bahagia
Sebelum membahagiakan anak-anak kita, pastikan dahulu kita bahagia. Kadang aku merasa aneh dengan orang tua yang bilang. "Biarlah ayah yang sengsara, asal anakku bahagia". Kok kayak abege kasmaran ya, kan biasa tuh kalau abege lagi ngerayu pacarnya "Aku rela sengsara asalkan kamu bahagia."
Bagaimana bisa membuat anak kita bahagia bila kita sengsara. Anak-anak juga punya perasaan dan feeling. Mereka mungkin tahu kalau kita pura-pura bahagia. Lagipula, ketidakbahagiaan memubuat emosi tidak stabil.
Fokus Pada Akibat Yang Dilakukan
Ketika anak kita melakukan kesalahan. Jangan buru-buru marah. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan melalui mulut. Kemudia peluk dia, katakan padanya hal buruk yang dilakukannya dan apa yang harus dilakukannya.
Misalnya ketika Affan menjatuhkan susu ke lantai karena dia memegang gelas dengan satu tangan sambil berjalan. Susupun jatuh menggenangi lantai. Aku segera mendatangi dia dan mengajaknya bicara dengan lembut. menerangkan padanya bahwa memegang gelas harus pakai dua tangan supaya lebih kuat. Kemudian meminta Affan bantuin ayah membersihkan lantai.
Maaf, kejadian diatas mungkin hanya terjadi di dalam imajinasi saja. Aslinya kadang Affan benar-benar njengkelin. Setelah menjatuhkan susu, eh dia malah nangis sambil teriak "Jatuuh, huhu jatuuh huhuhu".
Tapi, jangan tergoda untuk marah. Jangan mengira dengan marah dan membentak-bentak akan membuat dia sadar dengan kesalahannya. Kalau takut malah iya. Yang aku lakukan biasanya ada dua. kalau lagi baik, aku akan membiarkannya menangis dan membersihkan susu yang ditumpahkan. Kalau lagi nggak baik, aku tetap membiarkannya menangis, menunggunya selesai menangis. Lalu mengajaknya membersihkan tumpahan susu.
Terangkan kepadanya apa yang membuat susunya tumpah, lalu apa akibat kalau susunya tumpah. Semoga saja dia mau mengerti dan berhati-hati. Tapi biasanya sih tidak hahaha.
Setelah kejadian itu Affan masih sering lupa memegang gelas dengan satu tangan, tapi bila diingatkan dia langsung memegang dengan dua tangan kok.
Jadwalkan Waktu Kencan Dengan Pasangan
Banyak sekali orang tua yang tidak sadar bahwa mereka disatukan karena cinta, "cie cie." Kalau bisa, aturlah waktu untuk berkencan. Anak-anak ditinggal dirumah saja. Rasanya beda lho jalan-jalan bareng dengan anak-anak dan kencan berdua saja. Sebenarnya aku tipe family man, pengennya kalau jalan-jalan ya sama anak-anak. Tapi kasihan juga kalau jalan-jalan bareng anak-anak. Mereka suka nggak mau diduain. Orangtuanya nggak boleh ngobrol berdua.
Selain itu kencan berdua membuat kita bisa mendiskusikan tentang anak-anak dan masa depan. "cieee lagi." Kencan nggak harus jalan-jalan disepanjang jalan kenangan, tempat hiburan mahal dan sebagainya. Aku pernah menulis tentang kencan dalam pernikahan yang berjudul "Couple time, pacaran setelah nikah ."
Belajar Parenting
Aktif belajar parenting juga membuatku mampu meredakan amarah pada anak. Mengapa? karena kita tahu bahwa amarah yang kita lancarkan pada mereka akan memberikan efek panjang pada kehidupannya.
Apakah marah tidak diperbolehkan? Boleh kok. marah adalah hal yang manusiawi dan kadang kita harus menunjukkan ke anak-anak bahwa kita tidak suka dengan yang mereka lakukan. Tapi! tapi tidak membabi buta. Pokoknya kalau anak salah, kita marah. Marah pada hal-hal sepele hanya menghabiskan energi dan membuat anak-anak merasa tidak disayang (dibenci).
Jangan marah hanya marah saja. Berikan pengertian kepada mereka mengapa hal-hal itu tidak boleh dilakukan. Tapi memberi pengertiannya jangan sambil marah-marah, sama aja boong wkwkwk.
Nah, ilmu-ilmu ini biasanya didapatkan di diskusi-diskusi parenting. Karena itu mengikuti pelatihan atau komunitas parenting sangat penting.
Kita dididik untuk pintar dibanyak cabang ilmu, kecuali menjadi orangtua
Meningkatkan Spiritual
Singkirin toxicity ..
ReplyDeleteDiet biar badannya kurusan jadi nggak darah tinggi wkwk
Jangan marahan.. yang boleh marahan di rumah tuh cuma aku wkkw.. im a bad cop youre the good one.. 🤣🤣🤣
iyeeee
Delete