Kamera Kompak Buat Belajar Photography

Olympus-ZX-1, Kamera-Kompak-Buat-Belajar-Photography.jpg
Belajar photography selalu identik dengan kamera dengan sensor besar seperti DSLR dan full frame.Sebenarnya belajar photography bisa menggunakan kamera apa saja. Tapi untuk mendapatkan hasil terbaik, tidak jarang photographer lenih suka menggunakan mode manual.


Kamera kompak biasanya mengedepankan setting otomatis. Namun ada beberapa seri kamera kompak yang memiliki setting manual. Salah satunya Olympus ZX-1, kamera kompak buat belajar photography. 

Olympus ZX-1, Kamera Kompak Buat Belajar Photography

Kamera ini termasuk kamera kelas atas pada masanya.  Dirilis tahun 2011 bersaing ketat dengan Panasonix LX-5 dan Canon S95. Sebagai kamera premium, Olympus ZX-1 memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kamera kompak biasa.

Ukuran Olympus ZX lebih besar dan lebih berat dari kamera kompak biasa. Meski bentuknya bongsor. Tapi kamera ini masih mudah digunakan dengan satu tangan. Selain itu berat kamera sangat pas jika digunakan dengan dua tangan. Kalau orang jawa bilang lebih stereg

Mode manual yang  diakomodir oleh ZX-1 sangat lengkap. Ada mode Manual, Apeture Priority, Shutter Speed Priority dan Program. Mode-mode ini berguna sekali dalam teknik photography. For your information, bagus tidaknya hasil gambar bukan hanya ditentukan oleh cahaya yang dapat ditangkap. 

Selain itu photographer juga dapat menghasilkan efek-efek photography dengan permainan cahaya yang diatur secara manual.

Triangle Exposure/Segitiga Cahaya

Pada dasarnya sebuah gambar dihasilkan dari serapan cahaya yang masuk ke kamera. Ada teknik untuk menghitung besaran cahaya yang masuk ke kamera atau lebih dikenal dengan exposure. Teknik ini adalah Segitiga Cahaya/Triangle Exposure.

 

segitiga cahaya
sumber: www.photoblog.com

Selain ukuran sensor. Pada dasarnya serapan cahaya pada kamera di tentukan oleh 3 variabel, yaitu Apeture/bukaan lensa, Shutterspeed/kecepatan rana dan ISO.

Apeture Priority

Apeture priority adalah mode bukaan lensa/apeture. Kita tinggal menseting apeture yang diinginkan. Variabel lain akan disesuaikan oleh kamera. Cara kerja bukaan lensa seperti pupil mata kita. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak pula cahaya yang bisa diserap. Namun semakin besar bukaan lensa, semakin sempit jarak pandang kamera. 

Apeture Priority sangat berguna untuk menghasilkan photo yang terang dan bokeh. Eh iya, perhitungan Aperture kebalikan dari besarnya bukaan, semakin besar bukaan lensa, nilainya semakin kecil. Bukaan lensa diawali dengan huruf f, misalnya f/1.4, f/2 dan lain sebagainya.

Shutterspeed Priority

Shutterspeed priority berarti photographer hanya menentukan kecepatan rana, biasanya dimulai dari sepersekian detik. Semakin besar nilainya, semakin lama pula sensor kamera terbuka. Semakin lama sensor terbuka, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak. Shutterspeed priority biasanya digunakan dalam pemrotretan obyek bergerak baik untuk membekukan obyek atau membuat efek panning (bayangan cahaya).

Manual 

Mode manual memberi kebebasan pada kita untuk menentukan bukaan, kecepatan rana dan ISO. Sebenarnya dengan mode ini kita bisa mendapatkan gambar terbaik. Tapi konsekuensinya (buat amatir sepertiku) siap-siap saja diprotes sama modelnya karena terlalu lama menyetting kamera.

Selain mode manual diatas, tentu saja Olympus ZX-1 menyediakan mode Program. Mode Program sebenarnya adalah mode otomatis, ZX-1 secara otomatis akan menyesuaikan bukaan lensa, kecepatan rana dan ISO. Mode ini paling praktis, kita tidak perlu mengatur apa-apa, tapi buat photographer hal ini kurang menantang.

 

Selain manual mode diatas. Dari segi teknis Olympus ZX-1 juga memiliki banyak kelebihan.

Apeture Besar

Kamera-kamera pocket pada umumnya memiliki apeture f/3.5, kamera handphone low end saat ini biasanya berkisar f/2.0. Meski barang jadul, tapi apeture kamera Olympus ZX-1 bisa diadu dengan kamera pocket maupun kamera handphone low end. Apeture maksimal Olympus ZX-1 adalah f/1.8. Dengan Apeture sebesar itu, kamera ini bisa digunakan untuk memotret dalam kondisi minim cahaya dengan baik.

Shutterspeed hingga 60 detik

Untuk memotret pemandangan malam yang gelap, kita sering terganggu oleh cahaya yang gelap. Olympus ZX-1 memiliki shutterspeed panjang hingga 60 detik. Dengan mode ini, kamu bisa memotret dengan mode long exposure. Malam menjadi terang, seterang hatiku bersamanya.

RAW Mode

Selain  mode pemotretan, hasil jepretan Olympus ZX-1 bisa disimpan dalam file berformat RAW. Format RAW adalah format mentah dari kamera. Kalau diibaratkan sebagai kamera film. Format file RAW adalah kelis film. 
 
Format RAW menyimpan data langsung dari sensor kamera tanpa pengolahan sama sekali. Berbeda dengan format JPG yang sudah melalui pemrosesan digital. Karena filenya masih mentah. Koreksi warna bisa dilakukan lebih maksimal, karena informasi cahaya yang tercatat sangat lengkap. karena informasi yang disimpan sangat banyak, besaran file RAW bisa 3x lipat dari file JPG.

Sensor Besar

Meski statusnya kamera kompak, tapi Olympus ZX-1 memiliki sensor lumayan besar. Sensor Olympus ZX-1 sebesar 1/6.3 lebih besar sedikit dari kompak biasa yang sebesar 1/2.3. Ukuran sensor ini juga lebih besar dari kamera handphone. 
 
Besarnya sensor bisa diibaratkan dengan ember, semakin besar embernya, maka air yang bisa ditampung di ember semakin banyak.

Resolusi Lumayan Besar

Resolusi Olympus ZX-1 sebesar 10 MB, lumayan besar. Masih terlihat jelas jika dicetak pada ukuran 10 R. Jangan tertipu dengan ukuran resolusi. Kualitas gambar sesungguhnya bukan pada besaran pixelnya. Besarnya pixel menentukan seberapa besar hasil cetaknya. Besarnya megapixel berbanding lurus dengan besarnya file. 

Resolusi kamera sebesar 10 MB sudah lebih dari cukup dan file yang dihasilkan tidak terlalu besar.

Bagaimana menurut kalian, berbekal kamera ini sudah sangat cukup kan untuk belajar photography? Kamera ini aku beli dalam kondisi second. Alhamdulilah kamera Olympus sepertinya kurang familiar untuk pengguna Indonesia. Aku membelinya sekitar tahun 2015 seharga 1 juta rupiah, padahal harga baru 5 tahun yang lalu sekitar 5 jutaan.

Beruntung sekali aku mendapatkan kamera ini, hasil photonyapun sangat cocok untukku. Hasilnya mirip dengan kamera Nikon yang colorfull. Meski model lama, tapi Olympus ZX-1 kamera kompak buat belajar photography yang sangat bagus sambil menabung membeli kamera yang lebih bagus.



2 comments for "Kamera Kompak Buat Belajar Photography"

  1. aduh mupeng banget liat olympus,
    untuk harga second, lumayan lah sepertinya tidak terlalu menguras isi dompet :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Murah banget karena jarang yg kenal. Waktu itu aku ngincer fuji prosumer, tapi nggak deal gara2 yg jual malesin. Padahal lebih mahal. Megapixelnya lebih gede (16mb). Tapi fitur lain lebih bagus kamera ini

      Delete

Post a Comment